Kohar, Wakidul (2017) Komunikasi Antar Budaya Perspektif Mediating Cross Cultural Theory. Imam Bonjol Press, Padang. ISBN 978-602-5515-01-9
Komunikasi Antar Budaya OK.pdf - Published Version
Download (4MB)
Abstract
Fakta keragaman budaya beberapa wilayah di Indonesia pada era otonomi daerah, bukan alasan untuk tumbuhnya sentimen dan kebencian antar etnis. Bahkan dimungkinkan tumbuhnya budaya penengah di tengah problem komunikasi lintas dan antarbudaya. Dengan bekal pemahaman dan kesalehan multikultural, masyarakat Lunang dan beberapa daerah lain akan lebih bijak dalam menghadapi perbedaan. Kemudian menjadikan perbedaan itu sebagai sebuah kekuatan untuk
membangun peradaban. Persoalannya adalah sejauh mana kesadaran pemerintah dan masyarakat menjadikan setiap pendidikan berwawasan multikultural di wilayah ini.
Pemerintah dari tingkat Nagari atau Desa hingga pemerintah Pusat harus mampu mengupayakan integrasi tata nilai yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat masing-masing etnis yang ada di wilayah otonomi di era otonomi daerah. Integrasi tersebut meliputi keadilan dan persamaan perlakuan terhadap masing-masing budaya, menumbuh kembangkan keinginan akan pembangunan daerah, penghayatan bersama akan sejarah, melahirkan konsesus untuk memelihara tertib sosial yang
diaktualisasikan dalam bentuk norma hukum, norma adat, norma agama dan sebagainya. Kompetensi seorang pemimpin yang berwawasan multibudaya, akan mampu membangun komunikasi antarbudaya melalui harmoni dan sinergi, bahkan melakukan
kolaborasi budaya di wilayah yang di pimpinnya. Masih melekatnya etnosentrisme, prasangka, stereotip, jarak sosial dan sikap diskriminasi sebagian suku dan kelompok budaya tertentu terhadap kelompok budaya lainnya, tetap menjadi potensi konflik yang laten di era otonomi daerah. Persoalan ini harus diwaspadai oleh pemerintah dan masyarakat. Walaupun dipermukaan tampak interaksi positif dengan bahasa
pemersatu, tidaklah menjamin komunikasi antarbudaya berjalan efektif. Tanpa diiringi oleh pembiasaan perilaku melalui pendekatan hati nurani dan akal rasio serta kecerdasan spritual. Komunikasi antarbudaya sangat penting untuk dipahami oleh segenap komponen bangsa, mengingat negara Indonesia terdiri dari kepulauan yang dihuni oleh berbagai
etnis dengan aneka ragam budaya, tradisi dan agama. Pemahaman ini sangat penting terutama dalam menyikapi pelaksanaan otonomi daerah yang sering dijangkiti
pandangan yang kurang tepat oleh sebagian masyarakat serta masalah migrasi yang akan tetap berlanjut. Bentuk migrasi tersebut bisa berbentuk jaringan kerjasama ekonomi, perkawinan antaretnis, pendidikan dari satu daerah ke daerah lain dan perpindahan tugas kerja dari tingkat pusat ke daerah.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Users 31 not found. |
Date Deposited: | 03 Nov 2022 15:42 |
Last Modified: | 03 Nov 2022 15:42 |
URI: | https://scholar.uinib.ac.id/id/eprint/565 |