Eliana, Siregar (2021) Sufisme Menurut Seyyed Hossein Nasr dan Titik Temunya dengan Pendidikan Karakter di Indonesia. Doctoral thesis, PPs UIN Imam Bonjol Padang.
DISERTASI FULL ELIANA PASCA REVISI-1.pdf
Download (8MB)
Abstract
Berbagai fenomena pendidikan karakter di Indonesia hari ini merupakan agenda
penting yang harus ditangani secara serius oleh para pakar pendidikan. Sebab sampai saat
ini pendidikan karakter di Indonesia dinilai kurang berhasil – untuk tidak mengatakan
gagal – dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional. Satu di antara
penyebabnya yang paling penting adalah karena penerapan metode yang belum optimal.
Pada sisi lain terdapat pula gagasan tokoh intelektual muslim dunia berkebangsaan Iran
yaitu Seyyed Hossein Nasr tentang sufisme yang apabila ditelusuri lebih jauh ternyata
menyimpan banyak khazanah untuk mengatasi problematika dan krisis akut manusia Barat
modern yang notabene juga berkaitan erat dengan pembinaan karakter. Atas dasar ini maka
penulis bermaksud melihat titik temu antara sufisme Nasr dan pendidikan karakter di
Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: konsepsi Seyyed Hossein Nasr tentang
sufisme, serta titik temu ajaran sufisme Nasr dengan pendidikan karakter di Indonesia.
Metode penelitian ini bercorak kepustakaan (library research). Sumber data
penelitian ini meliputi sumber data primer berupa karya-karya Nasr yang berkaitan dengan
sufisme dan juga literatur tentang pendidikan karakter di Indonesia, di antaranya: Living
Sufism, The Garden of Truth: The Vision and Promise of Sufism, Islam‟s Mystical
Tradition. Sementara sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa buku, surat
kabar, video, majalah, artikel, dan media lainnya yang memuat informasi tentang Seyyed
Hossein Nasr, serta pendidikan karakter di Indonesia.
Hasil kajian ini menunjukkan: 1) konsepsi sufisme Nasr merupakan kedekatan
dengan Tuhan sebagai realisasi dari keesaan (tauhid), cinta yang mengejawantahkan
kehendak konkret Allah yang didasarkan pada rasa takut serta penghormatan kepada Allah
dan kepatuhan kepada kehendak-Nya, bertujuan untuk memperoleh sifat-sifat Ilahi dengan
jalan meraih kebaikan-kebaikan dengan bantuan metode-metode serta anugerah yang
datang dari Nabi dan wahyu al-Quran; 2) titik temu sufisme Nasr dengan pendidikan
karakter di Indonesia; pada aspek tujuan terlihat pada itikad baik untuk membentuk
manusia yang beriman dan bertakwa (insan kamil). Pada aspek pendidik guru rohani
(mursyid) dalam terminologi sufisme dan guru dalam konteks pendidikan karakter
memiliki tugas dan tanggung jawab membina, membimbing dan mengarahkan peserta
didik ke arah sikap dan perilaku yang dikehendaki. Pada aspek peserta didik terlihat bahwa
sâlik dalam konteks sufisme Nasr dan peserta didik dalam pendidikan karakter adalah
obyek sekaligus subyek dari suatu proses internalisasi nilai guna melahirkan individu yang
berkepribadian dan berkarakter mulia. Pada aspek kurikulum terlihat bahwa bahwa bahan
ajar dalam konteks sufisme Nasr dan pendidikan karakter di Indonesia mencakup nilai�nilai yang penting diinternalisasikan ke dalam diri obyek binaan. Penerapan metode zikir
(doa) dalam sufisme Nasr juga terdapat titik temunya dengan pendidikan karakter di
Indonesia yaitu ketika guru mengajak peserta didik berdoa bersama saat membuka dan
menutup proses pembelajaran. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa sufisme
Sayyed Hossein Nasr tentang pemikiran akhlak dapat menjadi salah satu bahan yang
sangat penting dimasukkan ke dalam penyelenggaraan pendidikan karakter di
Indonesia.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 2x0 Agama Islam > Pendidikan Agama Islam > Pendidikan Islam di Indonesia |
Divisions: | Pascasarjana Program Doktor > Pendidikan Islam (S-3) |
Depositing User: | Zulfitri Zulfitri Pustakawan |
Date Deposited: | 18 Oct 2024 02:45 |
Last Modified: | 19 Nov 2024 13:48 |
URI: | https://scholar.uinib.ac.id/id/eprint/1901 |