Gejala penguatan identitas keislaman yang disertai kecenderungan kurang toleran dalam beragama di
Sumatera Barat. Perlu disikapi secara bijak dengan memaknai sebagai indikasi bahwa masih terdapat potensi
disintegrasi umat beragama di Sumatera Barat. Karenanya, hal penting yang mendesak untuk terus dilakukan ialah
menciptakan dan memperluas ruang perjumpaan antar umat beragama dengan aktivisme perdamaian. Komunitas
Pemuda Lintas Agama (PELITA) Kota Padang merupakan penggerak aktivisme perdamaian di kota Padang.
Namun, PELITA Kota Padang cenderung masih rapuh terhadap situasi internal dan eksternal yang berdampak
terhadap stabilitas keberlanjutan aktivisme perdamaian yang dilakukan. PELITA Kota Padang juga belum
merumuskan secara strategis dan taktis aktivisme perdamaian yang dilakukan. Sehingga diperlukan upaya
pendampingan bagi PELITA Padang untuk meningkatkan wawasan aktivissme perdamaiaan. Melalui pendekatan
Asset Based Community Depelomvent (ABCD), pendampingan ini berhasil meningkatkan wawasan aktivisme
perdamaian PELITA Padang yang terlihat pada Rencana Strategis (RENSTRA) PELITA Padang.

Keywords: Aktivisme Perdamaian; PELITA Padang, Ruang Penjumpaan