Nandi Pinto, - and Muhammad Idris, - and Sarwan, - (2022) Hadis dan media abad ke-20: Penolakan hadis dhaif tentang larangan wanita diberi pendidikan dalam majalah Al-Munir. JURNAL ULUNNUHA, 11 (2). pp. 168-177. ISSN 2865-6050
Artikel Nandi 20222.pdf - Published Version
Download (361kB)
Abstract
Majalah al-Munir sebagai sebuah media tulisan yang muncul di awal abad 20 merupakan salah satu bentuk manifestasi pembahruan pemahaman dalam media khususnya media tulisan. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hadis dan media
di abad 20 khususnya terkait penolakan al-Munir terhadap hadis dhaif yang berkaitan dengan pelarangan wanita diberi pendidikan. Metode yang digunakan adalah metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif analisis. Al-Munir menolak penggunaan hadis dhaif sebagai sumber dan dasar dalam mengambil hukum dari sebuah persoalan. Hal ini terlihat penolakan mereka (kaum mudo) terhadap hadis pelarangan wanita diberi pendidikan riwayat Hakim dari Ibn Mas’ud ditentang dan ditolak karena hadis ini dhaif. Al-Munir menilai kaum wanita juga berhak dalam menuntuk ilmu karena hal ini diwajibkan kepada seluruh orang Islam tanpa terkecuali, selain itu bekerja setelah menempuh pendidikan juga menjadi sorotan dan pembolehan bagi mereka. Walaupun demikian tugas sebagai ibu rumah tangga dan penanggung jawab terhadap pendidikan anak tidak bisa diabaikan dan hal ini tetap menjadi kewajiban yang tidak bisa diwakilkan. Secara tidak langsung al-Munir merupakan media yang menjadi pelopor penolakan atas diskriminasi terhadap kaum wanita dan penyebaran tulisan tentang memberikan pendidikan kepada kaum wanita.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Agama Islam > Ilmu Hadis > Kritik terhadap Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama |
Depositing User: | Ahmad Eskha Pustakawan |
Date Deposited: | 05 May 2023 04:04 |
Last Modified: | 05 May 2023 04:04 |
URI: | https://scholar.uinib.ac.id/id/eprint/1556 |