Perkawinan wanita dalam keadaan hamil karena zina merupakan peristiwa yang
tidak lazim dan tabu dalam masyarakat muslim. Kehamilan calon mempelai
wanita selalu dirahasiakan oleh calon pengantin maupun keluarga. Kasus
perkawinan wanita muslim dalam keadaaan hamil tergolong tinggi di Kecamatan
Lintau Buo Utara. Penelitian ini bertujuan mengetahui cara petugas Kantor Urusan
Agama (KUA) dapat mengetahui kehamilan calon mempelai wanita, dan untuk
mengetahui tindakan keluarga setelah bayi lahir. Penelitian yang dilakukan adalah
penelitian hukum sosial (socio-legal research) dengan melakukan wawancara
kepada pihak-pihak terkait dalam kasus ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pernikahan wanita hamil di KUA Lintau Buo Utara sebagian besar dilakukan oleh
pasangan usia muda dengan pendidikan SD dan SLTP. Petugas KUA mengetahui
kehamilan calon mempelai dengan melihat sikap pasangan calon atau keluarga
ketika dalam proses pendaftaran, dan dari proses wawancara, serta dari hasil pemeriksaan petugas Puskesmas. Pasangan perkawinan wanita hamil ini
selanjutnya akan dilakukan nikah ulang setelah mempelai wanita melahirkan.
Temuan baru dalam penelitian ini adalah terkait cara petugas KUA dalam
mengungkap keadaan kehamilan calon mempelai wanita yang semula
dirahasiakan. Hal ini sangat penting untuk dapat diterapkan bagi petugas KUA di
daerah lain.