Nurul Izzati Husni, - and Yulfira Riza, - (2022) Makna Filosofis Suntiang Sebagai Hiasan Kepala Tradisional Wanita Minangkabau. Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, 6 (2). pp. 116-122.
172-658-1-PB.pdf - Published Version
Download (357kB)
Abstract
Indonesia adalah Negara yang kaya. Tak hanya memiliki kekayaan alam yang berlimpah akan tetapi kekayaan dari keberagaman suku, budaya, bangsa, dan bahasa ikut menambah kekayaan Indonesia. Perbedaan ini menciptakan keberagaman yang unik. Oleh karena itu, setiap bangsa memiliki adat dan budayanya sendiri. Dalam pelaksanaan serta pemakaiannya mengikuti tradisi yang berlaku di masyarakat tempat hidupnya. Pakaian tradisional yang digunakan oleh setiap daerah memiliki kekhasan, salah satunya ditunjukkan dengan perhiasan tradisional yang membawa makna dan nilai tersendiri. Adapun dalam masyarakat Minangkabau, seorang wanita apabila menggelar pesta perkawinan (baralek) diberi sebutan anak daro. Dalam pesta perkawinan seorang anak daro menggunakan menggunakan pakaian adat dengan suntiang sebagai perhiasan tradisional. Suntiang menyimpan banyak nilai filosofis di dalamnya serta melambangkan kebesaran anak daro. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan makna dan nilai filosofis suntiang bagi seorang wanita yang akan menikah di Minangkabau. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan dalam teknik pengumpulan data menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini diketahui makna dan nilai filosofis yang terkandung dari suntiang Minangkabau.
Kata Kunci: Minangkabau, perhiasan, pesta, suntiang
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Agama Islam > Sejarah Peradaban Islam > Historiografi Islam |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora |
Depositing User: | Nasrul Makdis Pustakawan |
Date Deposited: | 06 Apr 2023 03:07 |
Last Modified: | 05 May 2023 07:51 |
URI: | https://scholar.uinib.ac.id/id/eprint/1267 |