Hamda, Sulfinadia (2014) PERBEDAAN PENETAPAN IDUL ADHA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAKSANAAN KURBAN. FITRAH JURNAL ILMU-ILMU KEISLAMAN, XIV (1).
Perbedaan_Penetapan_Idul_Adha_dan_Implikasinya_terhadap_Pelaksanaan_Kurban.pdf - Published Version
Download (21MB)
Abstract
Abstrak
Perbedaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sudah beberapa kali terjadi di Indonesia, yang terbaru adalah Idul Adha 1435 H (2014) yang lalu. Sebenarnya yang menjadi persoalan adalah apa kriteria yang menunjukkan bulan itu adalah bulan baru sehingga orang bisa mengetahuinya. Rukyah al-hilal, hisab atau inkanur Rukyat awal bulan qamariyah yang digunakan adalah untuk menentukan cara kapan pergantian dari bulan lama ke bulan baru. Perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadhan dan hari raya tersebut justru terjadi antara ormas dan pemerintahan (dalam hal ini adalah Kementerian Agama). Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang punya hak otoritas dalam menetapkan awal Ramadhan dan Hari Raya di Indonesia?Terlepas dari metode penetapan yang mereka digunakan, apakah melalui rukyat al-hilal, hisab atau digabungkan keduanya, yang jelas perbedaan pendapat tersebut memberikan pengaruh negatif di kalangan masyarakat. Terkadang masyarakat pun bingung, memilih pendapat mana. Kalaupun salah satu pendapat mereka pilih, mereka menganggap pendapat itulah yang paling benar dan pendapat yang lainnya salah. Pilihan yang diambilpun akan terkait dengan keabsahan rangkaian ibadahnya, seperti Idul Adha dengan ibadah kurbannya. Namun demikian Pemerintah Indonesia mengkompanyekan bahwa perbedaan tersebut hendaknya tidak dijadikan persoalan, tergantung pada keyakinan dan kemantapan masing-masing serta mengedepankan toleransi terhadap suatu perbedaan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > L Education (General) |
Divisions: | |
Depositing User: | Zulfitri Pustakawan |
Date Deposited: | 29 Jul 2022 05:19 |
Last Modified: | 29 Jul 2022 05:23 |
URI: | https://scholar.uinib.ac.id/id/eprint/108 |