Pengetahuan tradisional baralek
Khatam Al Quran diwariskan secara turun-temurun dalam bentuk lisan. Pengetahuan
Tradisional yang lazim dikenal dengan istilah kearifan lokal ini biasanya disebarkan
secara lisan pada tatanan masyarakat. Karena penyebarannya sering dilakukan dengan
cara lisan, sehingga pengetahuan tersebut lambat laun makin tergerus oleh kemajuan
teknologi, informasi, dan komunikasi. Pada tanggal 10 Oktober 2002 telah diterbitkan
“Kebulatan Mufakat Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kamang Hilia Beserta Unsur
Masyarakat Adat: Tentang Adat nan Diadatkan di Nagari Kamang Hilia”, dan
dilengkapi pada tahun 2008 dengan menerbitkan buku “Adat salingka Nagari Nan
Dipaturun-panaiakkan di Nagari Kamang Hilia”. Akan tetapi isinya belum mencakup
secara keseluruhan mengenai baralek Khatam Al Quran di nagari tersebut. Untuk itu,
KAN harus melakukan kemas ulang informasi untuk melestarikan pengetahuan
tradisional baralek Khatam Al Quran di Nagari Kamang Hilia agar tidak terjadi
pergeseran budaya di masa yang akan datang.
Kata kunci: Pengetahuan Tradisional; Kemas Ulang Informasi; Baralek Khatam Al
Quran