Tulisan ini menganalisis representasi kearifan lokal budaya Minangkabau
dalam Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka, khususnya dalam menafsirkan
ayat-ayat tentang menjaga lisan. Tafsir al-Azhar merupakan karya yang
banyak dipengaruhi oleh realitas objektif local wisdom dan sisi subyektif
pengarang sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau. Penelitian ini
merupakan penelitian kepustakaan dengan konten analisis melalui teori
representasi Stuart Hall. Penelitian ini menunjukkan bahwa Hamka dalam
tafsir al-Azhar, khususnya ayat-ayat menjaga lisan merepresentasikan
local wisdom, baik secara reflektif, intensional, konstruksionis. Secara
reflektif yang merukan penjelasan langsung dari makna ayat yang sedang
ia tafsirkan. Secara intensional, Hamka menafsirkan ayat dipengaruhi oleh
kesadaran kolektif masyarakat Minangkabau. Sedangkan secara
konstruksionis, Hamka sengaja mengkonstruksi kearifan lokal
Minangkabau dalam mengamalkan ayat yang ditafsirkan.
Kata Kunci: Representasi, Kearifan Lokal, Minangkabau, Tafsir al-Azhar