Studi ini menjelaskan tentang gerakan sosial (social movement) yang diinisiasi oleh
kelompok perempuan. Gerakan yang dilakukan menembus berbagai ruang yang ada di
lingkungan sosial bahkan institusi adat sebagai kelompok yang memiliki otoritas. Melalui
pendekatan kualitatif deskriptif serta teknik wawancara mendalam, studi ini menjawab
pertanyaan bagaimana kelompok perempuan melakukan gerakan sosial dengan cara
mengkontruksikan isu ketidaktransparan pendistribusian bantuan Covid-19. Sehingga,
struktur mobilisasi (mobilizing structure) yang dilakukan secara sistemik, menarik institusi
adat (ninik mamak) dalam pusaran konflik. Studi ini menemukan bahwa sumber isu dari
gerakan sosial yang dilakukan kelompok perempuan adalah (a) informasi dari wakil
gubernur dalam pemerataan pembagian bantuan Covid-19, (b) nepotisme dan kolusi oleh
pemerintahan nagari. Dua isu tersebut kemudian dikemas (framing) melalui media sosial
dalam menarik kekuatan untuk melakukan aksi massa. Penelitian ini berkesimpulan
bahwa demonstrasi perempuan mampu merubah kebijakan pendistribusian bantuan
Covid-19.
Kata Kunci: Covid-19, Gerakan Sosial, Feminisme