Tema wacana yang menggunakan gaya bahasa tasybîh --yang biasanya disampaikan melalui hikmah, tarbiyah, cerita atau disertai dengan ancaman dan janji penganugerah award-- di dalam Alquran pada umumnya adalah petunjuk dan pelajaran bagi manusia. Beragam gaya pengungkapan tasybîh dapat ditemukan di dalam Alquran khususnya pada ayat-ayat Madaniyah, baik yang biasa dikenal maupun khas Alquran. Pengungkapan tasybîh pad ayat-ayat Madaniyah di dalam Alquran mempunyai keistimewaan dan karakteristik tersendiri yang membuktikan kemukjizatan Alquran aspek kebahasaan. Keistimewaan tersebut antara lain, kebanyakan musyabbah bih-nya berasal dari unsur-unsur yang terdapat di alam. Karena itu keabadian dan kelangsungan tasybîh sama dengan alam itu sendiri. Di samping pengungkapannya yang halus dan teliti, gambarannya yang hidup dan memiliki ruh, tasybîh merupakan bagian yang asasi dalam menentukan makna, di mana makna ayat tidak akan utuh jika tasybîh dibuang. Banyak hal-hal yang bersifat maknawi di dalam Alquran yang mungkin sangat sulit diketahui jika tidak didatangkan penyerupaannya dengan sesuatu yang telah dikenal. Karena itu tasybîh memberi gambaran yang lebih jelas tentang suatu makna yang hendak di sampaikan, selain memberi pengaruh yang lebih kuat pada pikiran dan perasaan manusia. Tasybîh memberi arahan yang jelas tentang makna dan arti suatu ungkapan, di samping membantu menghindarkan seseorang dari kesalahan dalam menginterpretasikan ayat Alquran.
Kata kunci: Kemukjizatan Alquran aspek kebahasaan, ayat-ayat madaniyah, tasybih.