Beragama merupakan kebutuhan semua manusia, namun berbagai hal dapat mempengaruhi kehidupan beragama individu, baik secara internal maupun eksternal. Secara teoritis keberagamaan memiliki lima indikator, yaitu ideological, practical, intellectual, experience, dan concequencial. Perilaku beragama tersebut belum menjadi pertimbangan bagi remaja milenial (now) dalam berperilaku, sehingga banyak remaja yang melakukan perilaku negatif. Penelitian ini bertujuan melihat secara komprehensif filter religusitas menentukan perilaku remaja dalam kehidupannya sehari-hari di Pulau Sumatera. Penelitian yang bersifat kuantitatif ini, memiliki populasi yang cukup luas, yaitu remaja di pulau Sumatera. Menggunakan multi stage sampling diperoleh 165 orang remaja tiap kota, maka sampel penelitian berjumlah 825 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara keseluruhan perilaku beragama remaja di pulau Sumatera, rata-rata (mean) perilaku beragama remaja, yakni 337,526, yang berada pada kategori baik. Data untuk tiap kota terlihat ada satu kota yang rata-rata perilaku beragamanya berada pada kategori cukup, yaitu Aceh. Ada empat kota lainnya yang menunjukkan kategori baik. Nilai rata-rata (mean) coping behavior, yakni 56,256, yang berada pada kategori cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku beragama dengan coping behavior remaja kota-kota di Pulau Sumatera, artinya semakin baik perilaku beragama maka semakin baik juga coping behavior siswa. Terdapat perbedaan perilaku beragama remaja antar kota. Dua kota yang tidak terdapat perbedaan, yaitu perilaku beragama remaja Padang dengan Lampung dan Pekanbaru dan Lampung. Hal itu berarti terdapat perbedaan coping behavior antar Kota di pulau Sumatera hanya dua kota yang tidak terdapat perbedaan, yaitu perilaku beragama remaja Aceh dengan Palembang dan Pekanbaru.

Kata kunci: Coping behavior, filter, perilaku beragama, remaja milineal.