Melalui metode kualitatif dan penelusuran penulis terhadap ayat-ayat kisah, ditemukan bahwa umumnya penulis larut dalam tiga tema, yaitu kisah para nabi, umat-umat terdahulu, dan masa depan. Dalam menafsirkan lamanya Nabi Yusuf di penjara yang tidak disebutkan secara spesifik di dalam al-Qur`an misalnya, penulis menyatakan bahwa Yusuf tinggal dalam penjara selama tujuh tahun layaknya orang yang dilupakan. Implikasi adanya folklor dan israiliyyat dalam dakwah yang terdapat pada tafsir ‘Abru al-Aṡīr ini menambah wawasan audience dalam bidang pendidikan, mematuhi norma-norma, alat untuk mengkritik, dan proyeksi masa depan.

Kata Kunci: Folklor, Riwayat Israiliyyat, Tafsir ‘Abru al-Aṡīr