Syuf’ah adalah kewenangan yang dimiliki oleh seorang mitra untuk membeli secara paksa benda milik bersama yang telah dijual oleh mitranya kepada pihak lain yang menjadi mitra baru dengan memberikan ganti harga sebesar harga barang tersebut saat dijual untuk menghindari terjadinya kemudharatan karena adanya perubahan teman serikat.

Secara prinsip, syuf’ah dan hak langgeih mempunyai hubungan yang erat dalam transaksi muamalah masyarakat aceh. Keberadaan syuf’ah sebagai hak bagi seorang mitra untuk menjadi pembeli prioritas sebelum terjadinya transaksi. Sementara itu, hak langgeih merupakan hak yang muncul ketika syuf’ah terabaikan dalam sebuah transaksi benda tidak bergerak. Atau dalam artian lain, hak langgeih merupakan sebuah mekanisme represif terhadap sebuah transaksi yang mengabaikan konsep syuf’ah. Pada kondisi ini, terlihat bahwa kehadiran kearifan lokal dapat mendukung penerapan syariat secara beriringan.