Search for collections on Scholar Repository UIN Imam Bonjol Padang

KLUSTER PENELITIAN PENGEMBANGAN STRATEGIS NASIONAL: PENAMAAN TEMPAT DAN MIGRASI MINANGKABAU DI PANTAI BARAT SUMATERA: KAJIAN TOPONIMI DENGAN PENDEKATAN KORPUS LINGUISTIK

Hetti Waluati, Triana (2019) KLUSTER PENELITIAN PENGEMBANGAN STRATEGIS NASIONAL: PENAMAAN TEMPAT DAN MIGRASI MINANGKABAU DI PANTAI BARAT SUMATERA: KAJIAN TOPONIMI DENGAN PENDEKATAN KORPUS LINGUISTIK. RISET KOMPETITIF DOSEN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG.

[thumbnail of PENELITIAN] Text (PENELITIAN)
Kluster_Penelitian_Pengembangan_Strategis_Nasional_Penamaan_Tempat_dan_Migrasi_Minangkabau_di_Pantai_Barat_Sumatera_Kajian_Toponimi_dengan_Pendekatan_Korpus_Linguistik.pdf - Published Version

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK
Kajian toponimi dengan pendekatan korpus linguistik
terhadap penamaan tempat belum banyak dilakukan, bahkan
untuk kawasan Pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera belum
pernah dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian.
Ada tiga tujuan penelitian ini, yaitu mengidentifikasi pola
penamaan tempat, menjelaskan relasi makna nama tempat, dan
memetakan hubungan proses penamaan dengan pola migrasi
Minangkabau di Pantai Barat Pulau Sumatera.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan pendekatan korpus linguistik. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi.
Sumber data penelitian berupa dokumen yang memuat nama�nama tempat teritorial Pantai Barat Pulau Sumatera yang termuat
dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 137
Tahun 2017, benda bersejarah dan cagar budaya, serta peta arus
migrasi masyarakat Minangkabau di tempat tersebut. Informan
penelitian ini adalah pimpinan administratif (camat, wali negari,
lurah, kepala desa), tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Kawasan
penelitian ini tersebar pada empat (4) provinsi, yaitu Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Data dianalisis
dengan mengikuti tahapan analisis kualitatif Miles dan
Huberman: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Temuan penelitian menunjukkan adanya tiga tema
sebagai pola penamaan tempat di Pantai Barat Pulau Sumatera:
tema aspek perwujudan, tema aspek kemasyarakatan, dan tema
aspek kebudayaan. Pada tema aspek perwujudan, penamaan
tempat di Pantai Barat Pulau Sumatera terdiri dari latar perairan
(hidrologis), latar rupabumi (geo-morfologis), dan latar
lingkungan alam (ekologis-biologis). Secara semantis, jenis�jenis makna yang terdapat pada nama tempat di Pantai Barat
Pulau Sumatera adalah makna leksikal, makna gramatikal,
makna refefensial, makna denotasi, dan makna konotasi. Relasi
makna yang terjalin antara satu nama dengan nama lainnya
adalah sinonimi dan antonimi.

Temuan penelitian juga menegaskan bahwa proses
penemaan tempat erat kaitannya dengan peristiwa penerokaan
dan pengembangan kawasan. Dengan kata lain, nama tempat
menunjukan peneroka dan pengembang kawasan di Pantai Barat
Pulau Sumatera. Temuan ini membuktikan bahwa migrasi
Minangkabau terjadi di wilayah Air Bangis, Sikilang, Tiku,
Pariaman, Koto Tangah, Painan, Air Haji, Inderapura,
Meulaboh, Tapaktuan, Singkil, Barus, Sibolga, dan Mukomuko.

Item Type: Article
Subjects: Pendidikan > L Education (General)
Divisions:
Depositing User: Zulfitri Pustakawan
Date Deposited: 01 Aug 2022 04:54
Last Modified: 01 Aug 2022 04:54
URI: https://scholar.uinib.ac.id/id/eprint/141

Actions (login required)

View Item
View Item